Seminar Masyarakat Ekonomi ASEAN AEC 2015 ... | Portal Akademik - Universitas Batanghari
  • Masuk Fasilitas Portal

Info : +62 741 60 673

20 April 2015, oleh admin Print
Seminar Masyarakat Ekonomi ASEAN-AEC 2015: “Mempersiapkan dan Meningkatkan Kualitas SDM dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015”

Himpunan Mahasiswa Manajemen (HIMEM) Fakultas Ekonomi Universitas Batanghari Jambi yang diketuai oleh Darmawan, dengan Ketua Pelaksana kegiatannya Elpi Putra Yadi menggelar Seminar Masyarakat Ekonomi ASEAN-AEC 2015 dengan tema “Mempersiapkan dan Meningkatkan Kualitas SDM dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015”. Acara ini sebagai salah satu bentuk kesadaran dan kesiapan mahasiswa dalam menghadapi MEA tahun 2015 ini. Seminar yang dimoderatori oleh Dikatama Melki ini menghadirkan narasumber dari pelaku usaha yaitu Bapak Jefri Amas Hutagalung selaku ketua KADIN (Kamar Dagang dan Industri) Provinsi Jambi, dan narasumber dari akademisi yaitu Bapak Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, M.M. Acara yang digelar di Aula gedung A Kampus Universitas Batanghari Jambi pada tanggal 18 April 2015 ini diikuti oleh peserta dari Perguruan Tinggi di Jambi, seperti mahasiswa dari Universitas Batanghari, Universitas Jambi, IAIN Sulthan Thaha, STIE Muhammadiyah, STITEKNAS, STEMIK, STISIP, STIKES HI, STIKBA, STIKES PRIMA, AKBID BUDI MULIA, STIKOM, POLITEKNIK, POLTEKES, AAK, AKPER TB, AKBID JMS ANNISA, AKBID PERMATA BUNDA.

Dalam seminar, dijelaskan bahwa pada Global Competitiveness Index (GCI) peringkat Indonesia berada pada urutan ke-4 di ASEAN dan menempati rangking 55 di dunia pada tahun 2009-2010. Kondisi ini masih sangat jauh dari yang diharapkan. Padahal, terdapat 4 pilar cetak biru masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) 2015 yaitu pasar tunggal dan basis produksi regional, kawasan berdaya saing tinggi, kawasan dengan pembangunan ekonomi yang merata, integrasi dengan perekonomian dunia. Siapkah bangsa Indonesia menghadapinya?

Lebih lanjut lagi dijelaskan bahwa adapun upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas SDM Indonesia yaitu dengan pemberian program beasiswa (pusat dan daerah), Corporate Social Responsibility (CSR), sertifikasi guru dan dosen, ujian nasional, dan Standar Nasional Perguruan Tinggi (SNPT). Sehingga diharapkan manusia Indonesia dapat menguasai hard skills dan soft skills. Contoh hard skills-nya yaitu penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan bidang ilmunya, sedangkan soft skills  seperti keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skills), dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri (intra-personal skills), yang mampu mengembangkan unjuk kerja secara maksimal.

Adapun 3 strategi kunci yang bisa dilakukan sebagai solusi bangsa Indonesia mencapai keunggulan posisional pada pasar ASEAN/ global yaitu harus memiliki unique resource, superior value, dan inferior value.(admin,04/15)