KULIAH UMUM UNIVERSITAS BATANGHARI BERSAMA PANGDAM... | Portal Akademik - Universitas Batanghari
  • Masuk Fasilitas Portal

Info : +62 741 60 673

12 Februari 2015, oleh admin Print
KULIAH UMUM UNIVERSITAS BATANGHARI BERSAMA PANGDAM II SRIWIJAYA

Universitas Batanghari memperoleh kunjungan kerja Pangdam II Sriwijaya, Bapak Mayjen Iskandar  M. Sahil, S.E., sekaligus memberikan Kuliah Umum yang berjudul “Meningkatkan Wawasan Kebangsaan dalam Rangka Ketahanan Nasional”. Acara ini berlangsung pada hari Kamis, tanggal 12 Februari 2015, yang dihadiri oleh dosen dan mahasiswa dari Universitas dan Sekolah Tinggi yang ada di Kota Jambi, seperti dari Universitas Jambi, IAIN STS Jambi, STMIK NH, STISIP NH, STIKES HI, STIKBA, Politeknik Jambi, dan AKPER GAPU Jambi.

Dalam presentasinya Bapak Pangdam II Sriwijaya menyampaikan pentingnya upaya membangun wawasan kebangsaan pada setiap diri setiap anak bangsa atau generasi muda yang dicirikan dengan:

  1. Rasa ikatan yang kokoh.
  2. Saling bantu antara sesama komponen bangsa.
  3. Tidak membangun primodialisme dan eksklusifisme.
  4. Membangun kebersamaan.
  5. Mampu mengembangkan sikap untuk berpikir dan berperilaku positif.
  6. Senantiasa berpikir jauh ke depan.

Dengan melekatnya ke enam ciri tersebut pada setiap generasi muda, maka:

  1. Bangsa yang bersatu atau terintegrasi dapat melaksanakan rencana pembangunan dengan lancar.
  2. Dengan integritas nasional dimungkinkan akan dilaksanakan tindakan penyusunan, pengerahan dan pendayagunaan segala sumber daya secara lebih terarah sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.
  3. Integritas nasional menjamin keterpaduan dan kesejahteraan sekaligus menghilangkan kecurigaan satu sama lain.
  4. Berkat integrasi nasional maka perhatian terhadap aspek keamanan masyarakat akan sejalan dengan aspek kesejahteraan.
  5. Dengan integrasi nasional yang kokoh, kita dapat mengendalikan perubahan dan pembaharuan dalam berbagai aspek tanpa konflik.

Dengan membangun wawasan kebangsaan, maka diharapkan generasi muda kita dapat terhindar dari kondisi yang memprihatinkan seperti yang terjadi saat ini, yaitu:

  1. Muncul perilaku, sikap, idealisme dan kepentingan, fragmental di luar koridor kepentingan nasional.
  2. Era demokrasi diartikan sebagai the right of self determination (bebas tentukan nasib sendiri).
  3. Ikatan-ikatan dan nilai-nilai kebangsaan Indonesia pada generasi muda cenderung mengendur/memudar.

Hal ini mengakibatkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, seperti:

  1. Munculnya oknum masyarakat yang memanipulasi logika demokrasi demi kepentingannya.
  2. Terjadinya masalah Mesuji, Sungai Sodong, dan Ogan Ilir karena masalah sengketa lahan antara  masyarakat dan investor.
  3. Timbulnya masalah di Papua karena adanya pihak yang ingin memisahkan diri dari NKRI.
  4. Terjadinya  peristiwa  Poso karena masalah SARA.
  5. Timbulnya  aksi-aksi terorisme.
  6. Terjadinya perkelahian antar pelajar/mahasiswa.
  7. Terjadinya penyalahgunaan narkoba.
  8. Terjadi tindakan anarkis yang sudah diluar batas perikemanusiaan.

Beliau juga menyampaikan harapan-harapannya kepada mahasiswa, khususnya mahasiswa Universitas Batanghari, agar:

  1. Sadar dan paham terhadap negara kita sendiri semakin mantap, timbul kecintaan yang mendalam dan semangat cinta tanah air untuk menjaga eksistensi NKRI.
  2. Hindari konflik yang menyengsarakan rakyat, hindari hujat-menghujat yang merusak integrasi bangsa dan berbagai rivalitas menjadi penghambat pembangunan masa depan bangsa yg lebih baik.
  3. Bangun persatuan dan kesatuan bangsa yang dilandasi semangat persaudaraan bangsa yang tulus serta dilandasi nilai-nilai moral juang  untuk mewujudkan kekuatan sinergis.
  4. Dengan integrasi bangsa, kita lakukan perubahan yang bermanfaat bagi seluruh bangsa Indonesia  tanpa menimbulkan  konflik.
  5. Waspadai pihak-pihak tertentu yang selalu berusaha memecah belah NKRI.
  6. Waspadai adanya skenario perang modern yang telah dan sedang dilancarkan oleh negara  agresor untuk menghancurkan/menguasai negara kita.(2015/02)